Rabu, 26 Oktober 2011
Untuk meningkatkan kapasitas angkut KRL Jabodetabek, PT Kereta Api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek berencana mengubah rute perjalanan kereta mulai Desember 2011. Dengan perubahan rute KRL, hanya tersisa 6 rute dari 37 rute KRL yang ada saat ini.
Saat ini, perjalanan kereta rel listrik (KRL) banyak yang tumpang tindih. Setelah penataan rute, hanya akan ada persinggungan rute KRL. Di stasiun-stasiun persinggungan itu, penumpang KRL bisa berganti kereta untuk mencapai stasiun tujuan.
6 rute KRL yang akan dijalankan adalah lintas Bogor (dua rute), Bekasi, Parung Panjang, Tangerang, dan Tanjung Priok. Sama seperti perjalanan saat ini, KRL masih tetap berhenti di setiap stasiun yang dilewati.
Satu rute KRL lintas Bogor akan memulai perjalanan dari Stasiun Bogor, Depok, Manggarai, Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan, dan berakhir di Jatinegara. Ada juga KRL dari Bogor yang melewati Manggarai, Gambir dan Jakarta Kota.
Sekretaris Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Makmur Syaheran, Selasa (25/10) mengatakan, perubahan pola operasi pada akhir tahun ini memang belum sempurna. Idealnya, KRL lintas Bogor hanya ada satu rute.
“Karena kapasitas penumpang di lintas Bogor tertinggi, saat ini ada dua rute KRL lintas Bogor. Kalau semua KRL Bogor memutar sampai ke Stasiun Jatinegara, dikhawatirkan ada penumpang tujuan Stasiun Jakarta Kota yang tidak terangkut oleh KRL Bekasi”, katanya.
Sementara itu, KRL lintas Bekasi mulai bergerak dari Stasiun Bekasi, Jatinegara, Manggarai, Gambir, sampai Jakarta Kota. KRL Lintas Serpong mulai berjalan dari Stasiun Parung Panjang, Serpong hingga Tanah Abang.
Untuk lintas Tangerang, KRL dari stasiun Tangerang akan mengakhiri perjalanan di Stasiun Duri. Sementara KRL dari stasiun Tanjung Priok akan melewati Kampung Bandan dan Jakarta Kota.
Dengan perubahan rute KRL, akan ada lima Stasiun di Jakarta yang menjadi stasiun transit, yakni Jatinegara, Manggarai, Tanah Abang, Duri dan Kampung Bandan. Di Stasiun transit ini, penumpang KRL bisa berganti kereta ke stasiun yang terdekat dengan tempat tujuan.
Penambahan Penumpang
Perubahan pola perjalanan KRL ini dilakukan untuk mendongkrak daya angkut. Makmur mengatakan, dengan pola perjalanan baru, jarak tempuh sebagian besar KRL akan semakin pendek sehingga perjalanan dilintas itu bisa bertambah.
Tahun 2010, penumpang KRL tercatat 124,287 juta orang. Apabila dirata-rata daya angkut KRL dalam sehari hanya 340.000 orang.
PT KAI selaku induk perusahaan PT KCJ menargetkan daya angkut KRL tahun 2012 rata-rata 465.000 orang per hari. Langkah ini merupakan tahapan untuk mencapai pertumbuhan penumpang KRL 1,2 juta orang per hari pada 2019.
Secara terpisah, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya juga berencana menambahkan lima stasiun baru di dalam Jakarta. Kelima stasiun itu adalah Mampang Baru, Roxy, Matraman, Tomang dan Bandengan.
Selain itu, sejumlah peron stasiun juga akan diperpanjang untuk meningkatkan daya tampung penumpang yang menunggu kereta. Rencana pembangunan stasiun baru dan peningkatan kapasitas stasiun ini dilakukan secara bertahap hingga 2019.
Sejumlah stasiun juga telah di desain agar bisa terintegrasi dengan moda angkutan lain seperti busway. (ART)
lihat disini untuk simulasi loopline :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar