Rabu, 27 Juli 2011

Kereta Pustaka Indonesia

Sebagai salah satu upaya untuk melestarikan sarana perkeretaapian Unit Pelestarian dan Benda Bersejarah PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero)  melakukan perbaikan/modifikasi pemanfaatan, salah satunya dengan merombak gerbong barang B 80101 menjadi Kereta Pustaka Indonesia yang selanjutnya dijadikan sebagai kereta baca dan mobile museum. Gerbong seri B 80101 yang mulai dinas pada tahun 1980 merupakan salah satu sarana angkut barang yang sangat efisien sebagai alat pengangkut yang ramah lingkungan serta daya angkutnya besar. Dahulunya gerbong ini merupakan kereta rel diesel (KRD) kemudian dirombak menjadi gerbong bagasi. Saat ini gerbong tersebut kondisinya masih layak pakai dan siap operasi (SO).



Proses pengerjaan gerbong yang dilakukan di Balai Yasa Manggarai ini dimulai pada tanggal 22 Juni 2011, dan selesai pada tanggal 18 Juli 2011. Pengerjaan gerbong ini dimulai dengan pengerjaan design bergambar 5 Stasiun cagar budaya yang berada di DKI Jakarta yaitu Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Jatinegara, serta ditambah dengan beberapa bangunan cagar budaya perkeretaapian, diantaranya Bangunan Cagar Budaya Lawang Sewu, Kantor SCS Tegal, Stasiun Kediri, Stasiun Cilacap, dan Stasiun Cirebon. Proses perbaikan dan perencanaan desain yang ramah lingkungan dilakukan dalam memodifikasi gerbong ini. Material gerbong yang pada dasarnya terbuat dari baja membuat kesan panas dan berat ketika dibayangkan, dengan pemilihan bahan semi permanen serta ringan dalam proses modifikasi akan dapat merubah penilaian sehingga dapat berfungsi baik dengan prinsip ramah lingkungan, teknologi modern, nyaman, fungsional dan menarik.







sumber artikel :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar