Rabu, 27 Juli 2011

KRL-I Prajayana (Djoko Lelono 3)


Tahun 2001, PT. INKA menyelesaikan pembuatan seri KRL AC pertama buatan Indonesia, yang dinamai Kereta Rel Listrik Indonesia (KRL-I) “Prajayana”. KRL ini merupakan produk KRL AC pertama INKA berupa rangkaian prototype yang kemudian menjadi desain acuan untuk produk KRL INKA selanjutnya, yaitu KRL INKA-Bombardier atau yang dikenal dengan sebutan KRL KfW.
KRL ini merupakan KRL INKA pertama dengan teknologi Variable Voltage Variable Frequency tipe Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT) dan telah terkomputerisasi serta memiliki sistem manajemen rangkaian Train Control and Management System (TCMS) yang canggih untuk menunjang pengoperasian secara optimal. KRL ini dibangun sebanyak 8 unit (2 rangkaian), dengan formasi 4 kereta tiap rangkaiannya.
KRL ini selalu beroperasi dengan rangkaian tunggal (1 Trainset/TS) sejak awal pengoperasiannya hingga saat ini. Rangkaian pertama (TS1) KRL-I mulai beroperasi tanggal Februari 2003 dan rangkaian kedua (TS2) pada Maret 2003. Dahulu, rangkaian TS1 berwarna jingga dan sering beroperasi sebagai KRL Serpong Ekspres atau Sudirman Ekspres. Sedangkan untuk TS2 dengan tampilan warna hijau dan ungu sering beroperasi sebagai KRL Bogor Ekspres (Boo-Thb).
30 November 2007, KRL ini beralih fungsi menjadi KRL Ekonomi AC Lingkar Jakarta lintas Manggarai – Tanah Abang – Kampung Bandan – Pasar Senen - Jatinegara – Manggarai dan sebaliknya. Tampilan KRL pun seketika berubah menjadi berwarna biru dan bernama “Ciliwung Blue Line”. Tahun 2010 sejak dibukanya stasiun Tanjung Priok untuk KRL, KRL ini juga melayani rute Bekasi – Tanjung Priok (PP). Namun ini tak bertahan lama, sejak diterapkannya pola Loop Line, KRL ini akhirnya beralih fungsi sebagai KRL pengumpan (feeder) lintas Jakarta Kota – Kampung Bandan (PP) atau Manggarai – Duri (PP). KRL ini pun diberi nama “Djoko Lelono 3” sejak tahun 2010.



- Fajar Eko Ryanto & Majalah KA Edisi Juni 2013 -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar